Kamis, 26 Mei 2011

Rangkuman Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah perasaan menanggung segala sesuatu.  Baik dalam bentuk perbuatan maupun jawaban atau perkataan harus disertai dengan tanggung jawab. Tanggung jawab juga adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan hal ini juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab muncul dari dalam setiap pribadi manusia karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Tanggung jawab itu bersifat kodrati yang artinya sudah menjadi bagian hidup manusia, apabila seseorang melepaskan tanggung jawabnya, maka akan ada pribadi lain ataupun sekelompok masyarakat yang memaksa tanggung jawab itu.
Macam-macam Tanggungjawab :
  1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
  2. Tanggungjawab terhadap Keluarga
  3. Tanggungjawab terhadap  masyarakat
  4. Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
  5. Tanggungjawab terhadap Tuhan
Pengabdian dan Pengorbanan
          Pengabdian dan pengorbanan saling melengkapi satu sama lain dan merupakan wujud dari tanggung jawab. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian bisa dalam bentuk kepada keluarga, seperti seorang kepala keluarga yang bekerja pada suatu perusahaan dengan segala keihklasan bekerja demi pengabdiannya terhadap keluarhanya dan bekerja dengan baik demi pengadiannya terhadap perusahaan tersebut. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian yang bersifat kebaktian serta mengandung keikhalasan yang tidak mengandung pamrih. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Rangkuman Manusia dan Pandangan Hidup

Manusia dan Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup bersifat kodrati karena menentukan masa depan seseorang dan merupakan hasil pemikiran dan ideology setiap pribadi manusia tersebut. Tentu saja hal ini memakan waktu yang cukup lama. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
  2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
  3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu  disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur  yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan.
Cita-cita
Cita-cita merupakan pandangan masa depan,  pandangan hidup dan tujuan yang akan datang dimana didalamnya mengandung keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama faktor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Kebajikan
Kebajikan mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia mempunyai suara hatin yang merupakan sumber kebaikan dari setiap diri manusia. Suara hati selalu membisikan hal yang baik untuk dilakukan demi kebaikan sendiri maupun masyarakat. Suara hatipun selalu memilih yang baik. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Usaha/Perjuangan
            Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Manusia dibatasi oleh kemampuan dalam bekerja, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,

Keyakinan / Kepercayaan.
           Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :

Aliran naturalisme : hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada

Aliran intelektualisme : dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses.

Aliran gabungan. Dasar aliran gabungan ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Apabila kekuatan gaib dan akal pikiran di satukan, maka akan menyebabkan adanya dua kemungkinan pandangan hidup.  Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. 

Soal Manusia dan Keadilan

Soal Manusia dan Keadilan

1. Apakah yang dimaksud dengan keadilan ? Apa makna dari keadilan ?
Jawab : Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Makna dari keadilan itu sendiri bisa menyankut sebuah perkataan atau perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

2. Apa yang dimaksud dengan keadilan komutatif ? Berikan contohnya ?
Jawab : Keadilan komutatif adalah keadilan yang bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum, keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Contohnya : manusia mendapatkan keadilan hak untuk bertahan hidup.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kejujuran dan hakikat kejujuran ?
Jawab : kejujuran merupakan suatu bentuk pernyataan dari seseorang yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Kejujuran berasal dari hati nuraini setiap manusia, karena hati nurani selalu memaksa untuk berbuat baik. Hakikat kejujuran merupakan yang berasal dari Tuhan YME.

4. Apa yang dimaksud dengan kecurangan dan sebab-sebab orang melakukan kecurangan ?
Jawab : kecurangan merupakan suatu tindakan tidak terpuji yang menginginkan sesuatu atau memperoleh keuntungan tanpa adanya usaha dan tenaga yang dikeluarkan. Sebab-sebab orang melakukan kecurangan adalah ingin dipandang hebat oleh orang lain, tidak mau menerima kekalahan, dan senang apabila orang-orang disekitarnya menderita.

5. Apakah hakikat dari pemulihan nama baik ?
Jawab : pada hakikatnya, pemulihan nama baik merupakan kesadaran manusia akan kesalhannya. Apabila seseorang melakukan kesalahan dan ingin memperbaiki nama baiknya, maka tidak hanya di bibir saja dia bertobat dan meminta maaf tetapi juga melakukan perbuatan terpuji, membantu orang tanpa pamrih, dan hal baik lainnya.

6. Apa yang dimaksud dengan pembalasan ? Apa sebab-sebab orang melakukan pembalasan ? Berikan contoh!
Jawab : pembalasan adalah suatu bentuk reaksi atas perbuatan orang lain berupa perlakuan yang seimbang ataupun serupa. Sebab-sebab orang melakukan pembalasan dikarenakan tidak ingin hak dan kewajibannya dilanggar.
Contoh : apabila orang yang kita sayangin mendapat perlakuan buruk dari pihak lain, maka atas dasar rasa kasih saying dan ketidak inginan hak dan kewajiban orang yang kita sayangi dilanggar oleh pihak lain, maka kita melakukan pembalasan yang serupa atau seimbang kepada pihak lain tersebut.

Soal Manusia dan Keindahan

Manusia dan keindahan
1. Apa bedanya keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dengan sebuah benda tertentu yang indah (terlihat) ?
Jawab : keindahan abstrak : keindahan yang tidak dapat kita lihat secara fisik, tetapi hanya kita dapat rasakan. Seperti indahnya apabila di dalam keluarga dapat berkumpul bersama dan saling berbagi. Alangkah indahnya kebersamaan yang terjalin yang hanya dapat dirasakan.
Keindahan terlihat : keindahan yang dapat kita lihat secara fisik dan dapat kita nikmati keindahan tersebut. Keindahan seperti pemandangan yang diciptakan Tuhan secara sempurna dan keindahan perilaku orang yang sangat baik.

2. Apa bedanya nilai ekstrinsik dengan intrinsik ?
Jawab : Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.

3. Jelaskan pengertian dari kontemplasi dan ekspansi ?
Jawab : Kontemplasi ada pada dalam dasar diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sedangkan Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah.